pada mata kuliah PIK ini, khususnya program pascal.... kan ada program tentang matriks... nah, untuk bisa membuat programnya. tentunya kita harus menguasai tentang MATRIKS... so, let's study matriks before......^_^
Matriks adalah suatu kumpulan besaran (variabel dan konstanta) yang
dapat dirujuk melalui indeknya, yang menyatakan posisinya dalam representasi
umum yang digunakan, yaitu sebuah tabel persegipanjang. Matriks merupakan suatu
cara visualisasi variabel yang merupakan kumpulan dari angka-angka atau
variabel lain, misalnya vektor. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat
dilakukan dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya misalnya dalam menjelaskan
persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks seperti halnya
variabel biasa dapat dimanipulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan
didekomposisikan.
Operasi Dalam Matriks
Dua buah matriks dikatakan sama apabila
matriks-matriks tersebut mempunyai ordo yang sama dan setiap elemen yang
seletak sama.
Jika A dan B adalah matriks yang
mempunyai ordo sama, maka penjumlahan dari A + B adalah matriks hasil dari
penjumlahan elemen A dan B yang seletak. Begitu pula dengan hasil selisihnya.
Matriks yang mempunyai ordo berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
Jumlah dari k buah matriks A adalah
suatu matriks yang berordo sama dengan A dan besar tiap elemennya adalah k kali
elemen A yang seletak. Didefinisikan: Jika k sebarang skalar maka kA = A k
adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan setiap elemennya
dengan k. Negatif dari A atau -A adalah matriks yang diperoleh dari A dengan
cara mengalikan semua elemennya dengan -1. Untuk setiap A berlaku A + (-A) = 0.
Hukum yang berlaku dalam penjumlahan dan pengurangan matriks :
a.) A + B = B + A
b.) A + ( B + C ) = ( A + B ) + C
c.) k ( A + B ) = kA + kB = ( A + B ) k
, k = skalar
Hasil kali matriks A yang ber-ordo m x p
dengan matriks B yang berordo p x n dapat dituliskan sebagi matriks C = [ cij ]
berordo m x n dimana cij = ai1 b1j + ai2 b2j + ... + aip bpj
Transpose Matriks
Yang dimaksud dengan Transpose
dari suatu matriks adalah mengubah komponen-komponen dalam matriks, dari yang
baris menjadi kolom, dan yang kolom di ubah menjadi baris.
Rumus-rumus operasi Transpose sebagai
berikut:
1. ((A)T)T = A
2. (A + B)T = AT + BT dan (A − B)T = AT
− BT
3. (kA)T = kAT dimana k adalah skalar
4. (AB)T = BTAT
Determinan
Determinan dari matriks A ditulis dengan
A atau det(A) didefinisikan sebagai jumlah semua hasil kali elementer
bertanda dari A.
Menghitung determinan dengan reduksi
baris
Teorema
yaitu Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris
nol, maka det(A) = 0.
•
Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan
oleh konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
•
Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan,
maka det(A’) = det(A)
•
Jika A’ adalah matriks yang
dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan pada baris lain, maka
det(A’) = det(A)
•
Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali
entri-entri pada diagonal utama det(A) = a11a22…ann
•
Jika A adalah matriks yang
dapat dibalik, maka A-1 = adj (A) / det (A)
Pada dasarnya ekspansi kolom
hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada satu hal yang
membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita mengalikan
minor dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom
pertama, kita mengalikan minor dengan kompone kolom pertama.MATRIKS SATUAN
adalah suatu matriks bujur sangkar, yang semua
elemen diagonal utamanya adalah 1, sedangkan elemen
lainya adalah 0.
Notasi : I (Identitas)
I2 =
|
é 1
0 ù
ë 0 1 û |
I3 =
|
é 1
0 1 ù
ê 0 1 0 ú ë 0 0 1 û |
|
Sifat AI = IA = A
MATRIKS INVERS
Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar dengan ordo
yang sama danAB = BA = 1, maka B dikatakan invers dari A (ditulis A-1)
dan A dikatakan invers dari B (ditulis B-1).
Jika A = é a b ù ,
maka A-1 = 1 = é d
-b ù
Jika A = ë c d û , maka A-1 = ad - bc ttt ë -c a û
Jika A = ë c d û , maka A-1 = ad - bc ttt ë -c a û
- Bilangan
(ad-bc) disebut determinan dari matriks A
- Matriks A
mempunyai invers jika Determinan A ¹ 0 dan disebut matriks non singular.
Jika determinan A = 0 maka A disebut matriks singular.
Sifat A . A-1 = A-1 . A
= I
Perluasan
A . B = I ® A =
B-1 B = A-1
A . B = C ® A = C . B-1 B = A-1 . C
A . B = C ® A = C . B-1 B = A-1 . C
Sifat-Sifat
1. (At)t = A
2. (A + B)t = At + Bt
3. (A . B)t = Bt . At
4. (A-t)-t = A
5. (A . B)-1 = B-1 . A-1
6. A . B = C ® |A| . |B| = |C|
2. (A + B)t = At + Bt
3. (A . B)t = Bt . At
4. (A-t)-t = A
5. (A . B)-1 = B-1 . A-1
6. A . B = C ® |A| . |B| = |C|
disadur dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar